Memasuki hari kedua pasca Pemilu Legislatif, tampaknya Partai Demokrat sudah bisa tersenyum lega karena menurut hasil Quick Count berbagai Lembaga Survei menempatkan Partai Demokrat sebagai kampiun Pemilu. Range persentase pemilih partai Demokrat adalah 19-21%.
Namun bisa dikatakan partai Demokrat masih dikalahkan oleh tingginya angka Golput, yang berada pada kisaran 30-40%. Golput disebabkan beberapa hal:
1. Memang tidak mau memilih karena idealisme.
2. Tidak bisa memilih karena lebih suka memanfaatkan waktu liburan untuk bepergian ke luar kota atau berwisata bersama keluarga
3. Tidak bisa memilih karena tidak terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap
Untuk alasan pertama dan kedua itu merupakan hak. Tidak ada hukum yang memaksa tiap warga negara untuk mengikuti pemilihan umum. Yang patut dicermati adalah persentase Golput karena tidak termasuk dalam DPT. Bagaimana bisa orang yang memiliki komitmen untuk mengikuti Pemilu tapi tidak diakomodir dengan baik. Mahasiswa yang kuliah di perantauan, orang yang bekerja di luar daerah, adalah contoh betapa aspirasi mereka tidak terserap dengan baik.
Jika angka Golput karena tidak termasuk dalam DPT mencapai 10%, maka kemenangan Demokrat menjadi cacat karena bisa saja suara Golput itu milik Partai Pesaing. Inilah yang menjadi celah bagi Partai yang kalah untuk mengajukan protes.
1 comment:
aya-aya wae...
http://haruskah-memilih.blogspot.com/
Post a Comment