Sesungguhnya senyuman adalah sedekah. Pancaran keikhlasan dalam senyum dapat mengobati luka, bisa menjadi penyembuh rindu, sanggup menawarkan gelisah jiwa. Pernah saat sedang kuliah dahulu, saya sedang merasa benar-benar sedih. Selama beberapa waktu saya tenggelam dalam kesedihan. Tiba-tiba saya berjumpa dengan sahabat saat menuju warung makan. Ia memanggil saya diirngi senyuman yang sangat ikhlas. Sontak hati ini bangkit kembali. Tanpa disadari Ia telah menyirami tanaman hati yang hampir mengering. Kami mengobrol dengan riang dan masalah yang saya alami pun terlupakan.
Contoh senyuman lainnya yang dapat menawarkan dahaga cinta adalah senyuman keluarga. Saat pulang ke rumah, Ibu menyambut dengan gembira. ”Eh anak lanangku sudah pulang”. Murni, tulus, bening. Hilang sudah rasa lelah selama mengikuti kuliah beberapa pekan, sirna pula rasa penat sepanjang perjalanan Yogyakarta-Semarang. Kemudian ayah dan adik-adik menyambut sehingga tenggelamlah kami dalam perbincangan hangat.
Penawar hati seperti ini tidaklah bisa ditakar dengan harta. Berapa banyak orang yang menghabiskan berjuta-juta demi kehangatan dan kasih sayang. Namun hanya orang yang ikhlas sajalah yang dapat menyebarkan kasih sayang tulus kepada sesamanya
No comments:
Post a Comment