Thursday, 19 March 2009

Tipu Lagi Tipu Lagi II (Kali Ini Hadiahnya Mobil)

Dahulu saya pernah memposting pengalaman hendak ditipu oleh orang yang mengatas namakan XL. Silakan buka disini. Namun karena modusnya sudah umum saya dengan mudah berkelit dari tipuan itu.

Namun beberapa waktu yang lalu, percobaan penipuan yang saya alami lebih seru. Saat itu saya sedang bekerja di kantor, tiba-tiba istri menelepon. Dengan berhati-hati Ia menanyakan, apakah saya pernah mengikuti undian dari ILP (International Language Program). Dua tahun lalu saya memang pernah kursus Bahasa Inggris selama beberapa bulan disana. Dan seingat saya memang pernah mengikuti program undian yang ditawarkan ILP.

"Mas dapat surat dari ILP. Disini dikabarkan mas sudah memenangkan hadiah utama dari Program Undian ILP berupa satu unit Honda Jazz V-Tec." "Dalam surat juga ditempelkan kupon yang pernah mas isi, karena tulisan yang ada di kupon memang tulisan mas", kata istriku.

Alhamdulillah. Hati ini benar-benar bahagia. Keinginan memiliki mobil akhirnya diberikan Allah melalui jalan yang tidak disangka-sangka, batin saya. Tidak perlu lagi berangkat ke kantor bersimbah peluh dan menghirup polusi yang kian kotor.


Istriku melanjutkan " Disini ada foto proses undian, ada juga surat keterangan dari kepolisian bahwa telah dilaksanakan undian. Kop surat juga asli" Tapi ada yang aneh mas. Tulisan "undian ILP" yang ada di spanduk yang terdapat dalam foto undian, terlihat seperti diedit dengan komputer. Dan lagi, deadline tanggal pengambilan hadiah sudah lewat seminggu yang lalu.

"Ya sudah Dik, sebentar mas lihat informasinya di internet." Saya memang mengeset hati agar tidak terlalu gembira, siapa tahu ini adalah modus baru penipuan. Saya segera membuka Paman Google di laptop kerja, kemudian memasukkan keyword undian ILP. Ternyata benar. Wah Tipu Lagi - Tipu Lagi nih.

Seseorang bercerita kalau ia dikirimi surat dari ILP Pusat. Anaknya yang pernah kursus di ILP telah memenangkan hadiah Honda Jazz. Namun deadline sudah lewat. Ia selanjutnya menghubungi ILP Cinere tempat anaknya pernah mengikuti kursus ( bukan menelepon ke nomor ILP Pusat seperti yang diminta dalam surat pengumuman undian). ILP Cinere menjelaskan bahwa hal itu adalah penipuan. Beberapa orang juga mengalaminya, dan itu dikarenakan keteledoran ILP tidak memusnahkan kupon sisa undian. Penipu sengaja mengeset deadline waktu pengambilan hadiah sudah terlewat, supaya "pemenang undian" mentransfer sejumlah uang untuk membatalkan proses lelang atas hadiah yang tidak diambil oleh "pemenang". Kalau hadiah tidak dipanjar, maka mobil akan dilelang, hal itu berarti hadiah akan lenyap begitu saja.

"Dik, ternyata ini penipuan" Ujarku. Istriku tersenyum kecil, dan akhirnya menutup telepon. Sampai di rumah saya menertawakan kejadian siang itu. Ternyata istriku sudah terlanjur senang, dan membayangkan kalau mobil itu bisa dijual untuk dibelikan ini dan itu. Hehehe, Kena .... Deh.

3 comments:

Gatwin said...

wah modus baru nih Tyo. Wah aku gag kepikiran lho... Jadi inget dulu sering masukkin kupon di Mirota Kampus. Undian berhadiah rumah. He he Aris paling rajin tuh dulu masukkin kuponnya. Apalagi Joksu ama Hamdi...

Ummu Faaza said...

duh jadi mesti hati2 ya mas. Hari gini gitu lho... Tp InsyaAllah, kl memang rizkinya akan selalu ada jalan kesana, amin.

Unknown said...

Saya juga dapet waktu itu mas. Persi sama. Gak nyangka saya ternyata penipuan pas saya tanya principlenya. Lemes langsung.