Thursday 9 April 2009

Refleksi Pemilu

PEMILU sudah dilaksanakan pagi hari tadi, Kamis 09 April 2009. Hingga beberapa hari ke depan para calon anggota dewan berdebar menanti hasil penghitungan suara. Terbersit doa di hati ini agar semua diberi rasa ikhlas menerima apapun pilihan masyarakat. Siapa terpilih, bisa jadi dia bukanlah orang yang paling baik diantara calon legislatif lainnya.

Jangan berbangga. Jangan berpikir mencari kembalinya modal (Na'udzubillah). Amanat besar sudah menanti. Bukan main-main, tanggungjawabnya adalah menjadi lidah masyarakat. Seorang guru saya yang menjadi caleg mempunyai jargon, wakil rakyat adalah pelayan rakyat.

Yang tidak terpilih, saya mendoakan bahwa anda diberi rasa sabar, bahkan diberi kekuatan untuk bersyukur. Boleh jadi dengan terpilihnya saudara, malah akan menimpakan fitnah besar bagi anda dan keluarga. Allah masih menyelamatkan anda. Betapa banyak anggota dewan yang berada di balik jeruji karena fitnah jabatan. Bukan rasa bahagia yang didapat, melainkan rasa malu yang mungkin tidak terlupakan hingga akhir hayat.

Kalau media memberitakan bahwa banyak rumah sakit siap menampung caleg yang gagal, saya mencoba mengingatkan bahwa masjid-masjid Allah lebih siap lagi menerima anda. Pulang, pulang, pulang. Menangislah melebihi anak kecil yang mengadu pada ibunya. Anda hanya boleh menjadi gila dihadapan-Nya. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka niscaya akan diberi jalan keluar dari jalan yang tiada disangka.

2 comments:

errick said...

'bos'nya maswil piye?dapet?hehe...

Kangmastyo said...

Belum. Nanti malem baru ngumpul.