Tuesday 24 March 2009

Usia 6 Bulan, Azka Boleh Makan Bubur

Assalamu'alaikum
Apa kabar semuanya. Alhamdulillah, puji syukur tiada hentinya kita panjatkan kepada Allah, karena telah menganugerahkan perlindungan dan kesehatan kepada kita semua.
Sekarang ini Azka sudah berusia enam bulan. Udah banyak yang bisa dilakukan, mulai dari berguling, merayap (tapi arahnya kok malah mundur ya), dan sekarang Azka sudah boleh makan berbagai bubur. Ada bubur susu, bubur beras merah, bubur buah, dan bubur kacang hijau.

Azka paling senang kalau diajak pose model begini:




Walau masih enam bulan, tapi Azka seneng banget kalau dipegang sambil berdiri



Sekarang belajar merayap dan merangkak dulu ya, di karpet warna-warni. Kadang-kadang gambar di karpet suka digaruk dan digigit sama Azka, dikirain beneran kali.



Azka suka main Zebra-zebraan kayak gini. Tapi jangan salah, Azka seneng berperan jadi harimau. Jadinya Zebra diterkam dan digigit. Kalau ketahuan umi bisa dilarang, soalnya boneka zebra mengandung debu. Ga baik kalau digigit.



Eh teman-teman, Azka mau pergi dulu ya. Insya Allah jumpa lagi di lain waktu. Da dah...Wassalamu'alaikum.


Thursday 19 March 2009

Tipu Lagi Tipu Lagi II (Kali Ini Hadiahnya Mobil)

Dahulu saya pernah memposting pengalaman hendak ditipu oleh orang yang mengatas namakan XL. Silakan buka disini. Namun karena modusnya sudah umum saya dengan mudah berkelit dari tipuan itu.

Namun beberapa waktu yang lalu, percobaan penipuan yang saya alami lebih seru. Saat itu saya sedang bekerja di kantor, tiba-tiba istri menelepon. Dengan berhati-hati Ia menanyakan, apakah saya pernah mengikuti undian dari ILP (International Language Program). Dua tahun lalu saya memang pernah kursus Bahasa Inggris selama beberapa bulan disana. Dan seingat saya memang pernah mengikuti program undian yang ditawarkan ILP.

"Mas dapat surat dari ILP. Disini dikabarkan mas sudah memenangkan hadiah utama dari Program Undian ILP berupa satu unit Honda Jazz V-Tec." "Dalam surat juga ditempelkan kupon yang pernah mas isi, karena tulisan yang ada di kupon memang tulisan mas", kata istriku.

Alhamdulillah. Hati ini benar-benar bahagia. Keinginan memiliki mobil akhirnya diberikan Allah melalui jalan yang tidak disangka-sangka, batin saya. Tidak perlu lagi berangkat ke kantor bersimbah peluh dan menghirup polusi yang kian kotor.


Istriku melanjutkan " Disini ada foto proses undian, ada juga surat keterangan dari kepolisian bahwa telah dilaksanakan undian. Kop surat juga asli" Tapi ada yang aneh mas. Tulisan "undian ILP" yang ada di spanduk yang terdapat dalam foto undian, terlihat seperti diedit dengan komputer. Dan lagi, deadline tanggal pengambilan hadiah sudah lewat seminggu yang lalu.

"Ya sudah Dik, sebentar mas lihat informasinya di internet." Saya memang mengeset hati agar tidak terlalu gembira, siapa tahu ini adalah modus baru penipuan. Saya segera membuka Paman Google di laptop kerja, kemudian memasukkan keyword undian ILP. Ternyata benar. Wah Tipu Lagi - Tipu Lagi nih.

Seseorang bercerita kalau ia dikirimi surat dari ILP Pusat. Anaknya yang pernah kursus di ILP telah memenangkan hadiah Honda Jazz. Namun deadline sudah lewat. Ia selanjutnya menghubungi ILP Cinere tempat anaknya pernah mengikuti kursus ( bukan menelepon ke nomor ILP Pusat seperti yang diminta dalam surat pengumuman undian). ILP Cinere menjelaskan bahwa hal itu adalah penipuan. Beberapa orang juga mengalaminya, dan itu dikarenakan keteledoran ILP tidak memusnahkan kupon sisa undian. Penipu sengaja mengeset deadline waktu pengambilan hadiah sudah terlewat, supaya "pemenang undian" mentransfer sejumlah uang untuk membatalkan proses lelang atas hadiah yang tidak diambil oleh "pemenang". Kalau hadiah tidak dipanjar, maka mobil akan dilelang, hal itu berarti hadiah akan lenyap begitu saja.

"Dik, ternyata ini penipuan" Ujarku. Istriku tersenyum kecil, dan akhirnya menutup telepon. Sampai di rumah saya menertawakan kejadian siang itu. Ternyata istriku sudah terlanjur senang, dan membayangkan kalau mobil itu bisa dijual untuk dibelikan ini dan itu. Hehehe, Kena .... Deh.

Harapan itu Masih Ada

Harapan itu Masih Ada.




Tuesday 17 March 2009

Rumah Sakit Jiwa Menanti Caleg

(Dikutip dari Editorial Media Indonesia, 18 Maret 2009)

Memang editorial yang sangat menyeramkan. Saya sebenarnya tidak tega memposting kutipan dari Media Indonesia ini. Akan tetapi barangkali ada manfaat yang bisa diambil oleh pembaca. Selamat merenung :)


Persaingan untuk memperoleh predikat anggota dewan terhormat sangat ketat. Jumlah calon anggota legislatif terlampau banyak, mencapai jutaan orang, sedangkan kursi yang tersedia amat terbatas.

Bayangkan, sebanyak 11.215 orang memperebutkan 560 kursi DPR dan 1.109 orang bersaing mendapatkan kursi DPD. Selain itu, sekitar 112 ribu orang bertarung untuk mendapat 1.998 kursi di DPRD Provinsi dan 1,5 juta orang bersaing merebut 15.750 kursi DPRD kabupaten/ kota. Sebuah jumlah yang luar biasa banyaknya.
....
....
....
Karena itu, para caleg diperkirakan banyak yang akan masuk rumah sakit jiwa setelah hasil Pemilu ditetapkan. Perkiraan itu tidaklah mengada-ada. Untk mendapatkan nomor urut kecil dalam daftar nomor urut caleg saja, mereka harus merogoh kantong dalam-dalam. Sialnya, setelah membeli nomor urut, Mahkamah Konstitusi menetapkan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak.



Pengeluaran terbesar tentu saja selama kampanye berlangsung seumur manusia dalam kandungan, yaitu sembilan bulan. Seorang caleg saja bisa menghabiskan ratusan juta rupiah bahkan miliaran rupiah. Mereka menghamburkan uang untuk memasang poster, spanduk, baliho dan foto diri di pinggir jalan atau di pohon-pohon dan tiang listrik.

Para Caleg mengeluarkan uang bukan dari kelimpahan harta, melainkan dari menjual harta, berutang, dan meminta-minta kiri dan kanan. Setelah gagal menjadi anggota Dewan mereka pasti pusing tujuh keliling untuk menutup utang dan rasa malu. Dari sanalah pangkal gangguan yang berujung pada sakit jiwa.

Sebuah penelitian dari ahli jiwa Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menyebutkan sangat mungkin para caleg yang tidak lolos bisa gila karena frustasi. Setelah dilakukan tes di berbagai kota/ kabupaten, ditemukan fakta bahwa daya tahan para caleg tidak kuat sehingga susah menerima kenyataan buruk bahwa mereka kalah dalam Pemilu.

Akibat kekalahan dalam pemilu, menurut penelitian itu, para caleg bisa bisa mengalami gangguan jiwa yang yang diawali dengan rasa cemas, susah tidur, putus asa, merasa tidak berguna.

Kesimpulan Kangmastyo :
Menjadi caleg harus benar-benar memiliki niat yang lurus dan ikhlas. Karena kalau tujuannya duniawi semata, maka tatkala jabatan luput dari genggaman yang didapat adalah tekanan jiwa. Jika niatnya lurus, maka jadi atau tidak menjadi caleg bukan masalah baginya, karena Angoota Legislatif adalah amanat besar. Masih ada ladang dakwah lain yang bisa dilakukan tanpa harus menjadi anggota Dewan.

Tatkala masyarakat telah percaya akan kredibilitas seseorang, maka dukungan akan deras mengalir walau sang caleg tidak mengeluarkan biaya yang besar. Maka "kengoyoan (bahasa Jawa, artinya terlalu memaksakan diri)" seperti atraksi caleg berkostum wayang membagikan leaflet di tengah lalu lintas, caleg kampanye dengan mikrofon di tengah petani yang sedang bekerja di sawah, menurut saya bukanlah kreatifitas melainkan "kengoyoan" belaka.

Wednesday 4 March 2009

Tenang Dan Nyaman Berbelanja Di Tip Top

Anda pernah membayangkan suasana berbelanja Islami? Di Toserba Tip Top saya menemukan suasana nyaman yang saya inginkan. Pertama kali mengenal Tip Top adalah ketika bekerja di Tangerang, dua tahun silam. Saat itu saya indekos di daerah Palem, Jalan Gatot Subroto. Di muka kompleks perumahan Palem, berdiri Toserba Tip Top. Awalnya saya heran, karena semua pramuniaganya menggunakan busana muslimah. Tidak hanya itu, lagu-lagu yang dialunkan untuk menemani konsumen berbelanja bukannya lagu cinta layaknya supermarket lain, akan tetapi lagu Islami semacam Snada dan Raihan. Ternyata ada juga supermarket dengan model Islami seperti yang saya idamkan.

Seiring waktu berlalu, saya pindah ke Pondok Bambu Jakarta Timur (tepatnya setelah nikah hehe). Di wilayah Jakarta Timur pilihan tempat berbelanja cukup banyak, mulai dari Hero (sekarang Giant), Toserba Yogya, Carrefour. Karena terpengaruh oleh promosi yang cukup gencar, pilihan berbelanja keluarga saya pindah ke Carrefour. Mungkin ada pengaruh ”style” juga, bahwa Carrefour adalah tempat belanja bergengsi dengan harga murah.

Namun semenjak Azka lahir, pilihan kami kembali ke Lap Top eh salah, Tip Top. Karena harga susu bayi relatif mahal, kami memilih tempat dengan harga susu bayi lebih murah dan disanalah tempatnya. Ternyata setelah dibanding-bandingkan apple to apple, produk-produk non susu di Tip Top pun banyak yang lebih murah. Apalagi semenjak agresi Israel, dan Carrefour termasuk daftar Boikot, kami semakin sering berbelanja di Tip Top.

Terakhir kali kami belanja ke Tip Top beberapa minggu yang lalu. Saat itu menjelang Maghrib, murottal Syaikh Al-Ghomidi mengalun merdu disana. Tatkala maghrib tiba, murottal pun berhenti dan berganti dengan kumandang adzan. Kemudian selesai adzan terdengar anjuran bagi pengunjung untuk menunaikan ibadah Maghrib di musholla yang telah disediakan.
Subhanallah. Semoga Allah merahmati dan memberi keberkahan kepada pemilik dan seluruh karyawan Tip Top.



Ingin tahu tentang Tip Top lebih jauh? Berikut ini saya kutip profil Tip Top dari website

Visi & Misi
• Visi: Berguna bagi orang banyak
• Misi:
o Memuaskan hati orang banyak dengan menjalankan sistem usaha yang Islami.
o Menyediakan barang dengan harga murah.
o Menyatukan kekuatan untuk menjadi yang terdepan / terbaik di bidangnya.

History
• 1979: Toko Pertama TIP TOP didirikan. Jenis usaha adalah minimarket di kawasan Rawamangun Jakarta timur yang dinamakan TIP TOP Plaza.
• 1985: Memperluas jenis usaha dari minimarket menjadi supermarket & Dept. Store. Dilengkapi dengan arena bermain anak.
• 1991: Outlet TIP TOP Rawamangun terbakar habis pada bulan Juni.
• 1991: Outlet TIP TOP Rawamangun dibuka kembali pada bulan Oktober.
• 1992: Membuka outlet kedua di daerah Ciputat, Tanggerang.
• 1999: Membuka outlet ketiga di daerah Cimone, Tanggerang.
• 2001: Membuka outlet keempat di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur.
• 2004: Membuka outlet kelima di daerah Depok, Jawa Barat.
• 2007: membuka outlet keenam di daerah Pondok Gede, Bekasi.

Komitmen Kami
• Menyediakan barang-barang kebutuhan Anda dengan harga murah dan bersaing.
• Menyediakan produk yang beraneka ragam dan berkualitas tinggi.
• Hanya menyediakan barang-barang halal.
• Memberikan harga-harga promosi untuk bermacam-macam produk setiap bulan.
• Melayani pelanggan kami sebaik mungkin.
• Menjadikan TIP TOP menjadi toko yang Anda percayai dan senangi sepanjang masa.