Momen Ramadan dan Lebaran membuat para pengiklan di televisi ramai-ramai mencari simpati pemirsa dengan berkreasi menampilkan iklan religius. Mulai dari ucapan selamat berpuasa, selamat lebaran, sampai iklan yang menayangkan pesan agama secara lebih dalam. Tujuannya jelas ingin menyentuh hati pemirsa, yang pada akhirnya berimbas pada kedekatan hati pada produk yang ditawarkan pengiklan.
Pemilik blog telah melakukan penilaian dan akhirnya memilih tiga iklan terbaik. Silakan pembaca menebak-nebak, siapa tahu pilihannya ada yang sama:
Peringkat tiga.
Iklan Telkom tentang arti lebaran bagi anak-anak.
Siapapun yang menonton tayangan iklan ini akan tersenyum melihat ketulusan hati si anak. Tampaknya tim pembuat iklan benar-benar kreatif mengemas keluguan anak kecil-tepatnya anak desa-ketika diminta bercerita tentang lebaran.
Di suatu kelas, murid-murid diminta bu guru menggambar dan bercerita suasana lebaran. Murid pertama menggambar ayam dan bercerita tentang berlebaran dengan menu makanan khas yaitu opor ayam. Murid kedua menggambar dan bercerita tentang kebiasaan keluarganya menelepon nenek nun jauh di sana. Murid ketiga, menggambar mobil dan bercerita tentang lebaran berkeliling rumah keluarga naik mobil milik paman dan sering dikasih ”angpao” oleh familinya. Ada yang ngasih seratus ribu loh.
Nah pada kesempatan berikutnya, si murid keempat dengan pedenya nunjukin kertas putih kosong melompong ke ibu gurunya. Kemudian dia bilang ”Kata Bapak, lebaran itu kita semua bersih lagi” Kemudian senyum mengembang di bibirnya.
Peringkat dua.
Iklan Pertamina tentang mudiknya seorang pebengkel.
Pariwara ini terdiri dari dua seri, menceritakan seorang lelaki yang berprofesi sebagai karyawan di sebuah bengkel di Jakarta. Seri pertama menayangkan keikhlasan hati si lelaki untuk menolong kakek-kakek yang sepeda motornya rusak. Padahal sore itu seharusnya bengkel sudah tutup. Ketika saat berbuka puasa tiba, si pebengkel lantas membagi kolaknya yang hanya sebungkus kepada kakek tersebut.
Seri kedua mengambil setting suasana lebaran, dimana si lelaki setelah solat Ied di Jakarta bergegas pulang ke kampung halaman di Jawa. Istri dan putrinya yang masih kecil telah menunggu di sana. Dengan sepeda motor dia menyusuri jalanan yang sepi karena sebagian besar pemudik telah sampai di kampung halamannya. Di tengah perjalanan ia melihat sebuah mobil yang sedang mogok tanpa bantuan. Kembali ia menunjukkan ketulusan hati. Setelah selesai memperbaiki mobil, ia menolak uang balas jasa yang diberikan. Pada akhirnya putri si pemilik mobil memberikan boneka, yang lantas sesampainya di rumah ia berikan kepada putri kesayangannya sebagai satu-satunya oleh-oleh yang ia bawa.
Iklan ini benar-benar sindiran bagi orang-orang kota besar yang hidup hedonis dan individualistis. Seorang pekerja bengkel yang tidak mampu, telah memberi contoh bahwa untuk bermanfaat bagi orang lain dapat dimulai dari hal-hal kecil. Ditambah theme song dari opick, iklan ini sangat menyentuh hati.
Peringkat Pertama
Iklan Sampoerna tentang Wudhu.
Mungkin pembaca bertanya-tanya, kenapa iklan dari perusahaan rokok ditampilkan sebagai peringkat pertama. Saya harus adil, saya mengajak pembaca hanya menilai konten dari iklan, bukan siapa yang mempersembahkan iklan tersebut.
Sebenarnya iklan tentang wudhu ini sederhana, tapi sangat bermakna. Diiringi dengan alunan lagu menyentuh, tampak bagian kepala manusia sedang dialiri oleh air. Kemudian muncul pesan bahwa pikiran kita harus disucikan. Selanjutnya adalah tangan, dan menyusul anggota tubuh lainnya.
Iklan ini adalah muhasabah diri. Mengingatkan akan dosa-dosa yang telah ditimbulkan oleh anggota tubuh. Dosa-dosa akan Allah hapuskan dengan wudhu yang kita lakukan, baik ketika akan sholat maupun wudhu sunnah setiap saat. Mengingatkan akan kematian, dimana jasad hanyalah tempat sementara berdiamnya ruh. Jasad akan kembali lagi ke asalnya tanah. Dan ruh akan diminta pertanggungjawaban dari segala tingkah laku jasad yang dikendalikannya.
1 comment:
wa yg aku tau cuma yg pertamina, itu pun belakangnya aja
Post a Comment