Monday, 6 October 2008

Tiga orang yang utama kita jaga silaturahminya

Lebaran 2008 ini kali kedua saya mengikuti sholat Ied di Jakarta, setelah sebelumnya tahun 2007 lalu. Saya akan berbagi cerita mengenai materi khotbah Ied, yang benar-benar berkesan bagi diri. Sang Khotib adalah ketua MUI wilayah Jakarta Timur, yang walaupun lokasi ceramah hanya di lapangan kecil dalam kompleks perumahan, namun beliau tetap berkenan mengisi khutbah Ied disini. Dalam khutbahnya beliau bercerita mengenai orang-orang yang wajib kita jaga silaturahminya.

Yang pertama adalah orangtua. Mulai dari ibu, kemudian ayah. “Hadirin, betapa berat ibu mengandung dan melahirkan kita, maka setelah Ied ini yang utama kita pererat tali silaturahmi adalah orang tua kita”, demikian kurang lebih penjelasan beliau Mendengar kalimat tersebut lantas terbayang betapa tentunya orangtua kandung ingin berlebaran bersama anaknya. Sedangkan saya masih harus menjaga putra yang baru berusia tiga minggu, dan belum bisa dibawa kemana-mana. ”Ya Allah, semoga Ied berikutnya hamba dapat sholat Ied bersama ayah ibu tercinta.

Yang kedua adalah guru kita. Mereka juga merupakan orangtua bagi kita, yang telah berjasa memberikan ilmu sehingga kita bisa tumbuh dengan wawasan dan kecerdasan hingga seperti sekarang ini. Lantas saya teringat dengan guru ngaji ketika kecil dulu, namanya ustadz Ahmad, yang mengayuh sepeda menuju rumah saya melewati medan berbukit, untuk mengajar ngaji. Beliau sangat sabar dan murah senyum. Padahal tatkala itu kami ingin pelajaran ngaji segera usai demi bisa menonton film “Pendekar Rajawali Sakti”. Ya Allah dimanapun beliau berada sekarang, berkahilah kehidupannya, lancarkanlah rezekinya.

Yang ketiga adalah orangtua dari suami/istri kita, yaitu mertua. Wah pesan yang disampaikan khotib mengena juga pada diri ini. Sudah satu setengah tahun hidup di rumah mertua, tentunya banyak ulah tingkah yang membuat beliau tidak berkenan.
Setelah ketiga orang tersebut barulah silaturahmi kita pererat ke keluarga/ famili yang lain.

Sungguh indah nian Islam mengajarkan.

No comments: