Monday, 6 October 2008

Menu Lebaran Terakhir dari yang Tersayang

Lebaran tahun 2008 ini aku tidak pulang ke Semarang dimana orangtuaku tinggal. Tidak pula ke Mataram tempat aku dilahirkan. Aku berlebaran di Jakarta, dengan kesibukan baru sebagai ayah dari bayi berusia 3 minggu.

Teringat setahun lalu, ketika keluarga besarku menyempatkan diri berlebaran di Mataram, untuk menyambung ikatan erat silaturahmi dengan nenek dan keluarga di Pulau Lombok. Sebelum aku menikah di tahun 2006, berlebaran di Mataram seakan sudah menjadi tradisi kami. Ketika itu ayah berkata, ikutlah ke Mataram jika sempat, karena nenekmu sudah semakin senja usianya.

Maka dalam benakku muncullah sosok wanita bersahaja, ramah dan hangat, yang senantiasa dirindukan oleh anak dan cucunya. Beliau dikenal sebagai wanita yang ikhlas, taat beribadah, dan senantiasa mengajarkan kebaikan terlebih pada generasi penerusnya. Di kalangan tetangga beliau adalah seorang yang sangat baik menjaga silaturahmi dan hubungan dengan tetangga.
Meski dengan kondisi ekonomi yang masih belum stabil, aku dan istri tetap berangkat berlebaran di Mataram. Allah tidak akan menyempitkan rezeki orang yang menjaga silaturahmi, Insya Allah. Lebaran hari pertama kulakukan di Jakarta guna menghormati mertua, sedang lebaran hari kedua aku sudah tiba di Mataram.

Sungguh terkesan aku pada nenekku tersayang, walau kami datang terlambat, beliau menyimpan lontong opor buatannya untuk kami berdua. Dengan kasih sayang beliau berkata, sengaja ini disimpan untuk kalian. Sebenarnya lontong sudah habis, tamu yang datang diberi sajian lain oleh nenek.

Ternyata itulah menu lebaran terakhir dari beliau. Sebulan berikutnya, tepatnya bulan November 2007, nenek telah berpulang ke Rahmatullah. Lebaran tahun ini tiada lagi sambutan dan peluk cium hangat beliau. Terngiang dongeng yang sering beliau ceritakan saat aku masih kecil. Berbekas di hati untaian doa yang senantiasa beliau ajarkan.

Ya Allah ampunilah dosa nenek hamba, terimalah amalnya dan lipatgandakanlah pahalanya. Lapangkanlah kuburnya, terangilah dengan cahaya AlQuran. Ringankanlah hisabnya, golongkanlah beliau ke dalam orang yang Engkau ridhoi, dan kumpulkanlah kami kelak di dalam surga-Mu yang kekal ya Allah. Amin.

No comments: