Friday 21 November 2008

Foto-Foto Azka edisi Bulan ke II

Azka kini sudah berusia dua setengah bulan. Kakek, nenek, eyang, Om dan tante pengunjung blog masih inget foto-foto Azka edisi 1 bulan kan? Waktu itu Azka cuma bisa nangis doang. Mulai umur 1,5 bulan Azka udah bisa ngomong, walaupun aoo aoo aja. Kadang-kadang Azka juga teriak kegirangan kalau diajak bercanda. Yuk kita lihat foto-foto Azka....



Nah yang ini foto pas Azka berusia satu setengah bulan. Rambut masih belum dicukur, Zzzz...zzzz jangan diganggu, lagi bobo nih. Lihat.... tidurnya berwibawa bangetss.




Alhamdulillah, Azka sudah dicukur. Senyumnya menawan kan...



Foto ini diambil pas umur Azka tepat dua bulan (8 November) Wuzz..Ciaat...Azka paling seneng kalo dikasih mainan gantung warna-warni. Azka udah jago mukul bahkan nendang mainan lho. Bunyinya krincing-krincing...



Ayo jundi kecil...singsingkan lengan...hantam dengan tangan kirimu..



Nah kalo ini aksi Azka ngemut tangan. Kalau umi tahu, wah bisa ga boleh....Untung yang foto Abi..(loh gimana sih abi ini...)



The last picture, Azka kini udah bertambah gemuk. Sekarang berat sudah 5 kilo, ummi jadi makin berat kalo gendong. Pipi mulai tembem, bremmm... Ayo tebak lehernya Azka diumpetin dimana??


Catatan dari Palembang

Akhir minggu kedua bulan November kemarin, saya berkesempatan menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di kota Palembang. Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Palembang menyimpan berbagai keunikan yang menarik untuk dijelajahi. Sebelum berangkat, saya telah membayangkan akan melihat langsung jembatan Ampera yang kekar membelah sungai Musi. Sudah terbayang pula lezatnya pempek asli Palembang, yang tentunya jarang bisa dirasakan di kota lain di Indonesia.




Sebenarnya tujuan saya ke Palembang bukanlah untuk berwisata, melainkan memenuhi tugas dari kantor untuk berkoordinasi dengan Pemda untuk perencanaan pemasangan "gas kota" di sana. Memang Palembang kini dikenal sebagai kota yang tengah menggeliat, tumbuh pesat menjadi salah satu kota yang maju di Indonesia. Salah satu buktinya, saat ini pemerintah daerah setempat sedang berupaya keras untuk menjadikan gas sebagai bahan bakar utama rumah tangga. Gas ini akan dialirkan melalui pipa menuju rumah warga (mirip PDAM lah), sehingga acara masak memasak menjadi sangat mudah dan murah meriah, cukup dengan membuka kran, gas akan mengalir tanpa khawatir kehabisan.

Saya tiba di Palembang hari Kamis sore. Malam harinya langsung dapat menikmati indah dan megahnya Masjid Agung Palembang, yang berada di sekitar air mancur berwarna warni.



Selepas berfoto ria di masjid Agung, saya meluncur ke jembatan Ampera. Pada malam hari pemandangan di sekitar Jembatan Ampera amat indah. Lampu yang menghiasi jembatan menghilangkan kesan tua, padahal jembatan ini telah lama dibangun yakni pada tahun 1962.



Selain mengunjungi tempat-tempat di atas, saya juga menyempatkan diri mendatangi beberapa lokasi kuliner khas Palembang. Diantaranya adalah Pempek Candy di Jalan Sudirman (tiga kali makan di sini, lokasi persis di sebelah penginapan soalnya), dan pempek Saga di depan kantor walikota. Ada lagi kuliner favorit saya, yakni durian yang dijual murah di pinggir-pinggir jalan. Harga mulai Rp.8000 hingga Rp. 20.000, nyam-nyam puas lah makan durian di sana.