Friday 21 November 2008

Catatan dari Palembang

Akhir minggu kedua bulan November kemarin, saya berkesempatan menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di kota Palembang. Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Palembang menyimpan berbagai keunikan yang menarik untuk dijelajahi. Sebelum berangkat, saya telah membayangkan akan melihat langsung jembatan Ampera yang kekar membelah sungai Musi. Sudah terbayang pula lezatnya pempek asli Palembang, yang tentunya jarang bisa dirasakan di kota lain di Indonesia.




Sebenarnya tujuan saya ke Palembang bukanlah untuk berwisata, melainkan memenuhi tugas dari kantor untuk berkoordinasi dengan Pemda untuk perencanaan pemasangan "gas kota" di sana. Memang Palembang kini dikenal sebagai kota yang tengah menggeliat, tumbuh pesat menjadi salah satu kota yang maju di Indonesia. Salah satu buktinya, saat ini pemerintah daerah setempat sedang berupaya keras untuk menjadikan gas sebagai bahan bakar utama rumah tangga. Gas ini akan dialirkan melalui pipa menuju rumah warga (mirip PDAM lah), sehingga acara masak memasak menjadi sangat mudah dan murah meriah, cukup dengan membuka kran, gas akan mengalir tanpa khawatir kehabisan.

Saya tiba di Palembang hari Kamis sore. Malam harinya langsung dapat menikmati indah dan megahnya Masjid Agung Palembang, yang berada di sekitar air mancur berwarna warni.



Selepas berfoto ria di masjid Agung, saya meluncur ke jembatan Ampera. Pada malam hari pemandangan di sekitar Jembatan Ampera amat indah. Lampu yang menghiasi jembatan menghilangkan kesan tua, padahal jembatan ini telah lama dibangun yakni pada tahun 1962.



Selain mengunjungi tempat-tempat di atas, saya juga menyempatkan diri mendatangi beberapa lokasi kuliner khas Palembang. Diantaranya adalah Pempek Candy di Jalan Sudirman (tiga kali makan di sini, lokasi persis di sebelah penginapan soalnya), dan pempek Saga di depan kantor walikota. Ada lagi kuliner favorit saya, yakni durian yang dijual murah di pinggir-pinggir jalan. Harga mulai Rp.8000 hingga Rp. 20.000, nyam-nyam puas lah makan durian di sana.



No comments: