Tuesday 2 December 2008

Buku Doa Lion Air


Seorang kawan bercerita tentang seramnya sebuah maskapai penerbangan yang pernah dinaikinya. "Masak kita dikasih buku doa di dalam pesawat, seolah-olah pesawat itu engga aman", katanya. Saya hanya tersenyum mendengar cerita sang kawan. Memang ada maskapai yang menyediakan buku doa dalam setiap kursi penumpang. Setahu saya dari beberapa maskapai lokal, hanya Lion Air dan Wings Air yang menyediakan buku doa dalam setiap penerbangan. Maskapai lain seperti Garuda Airlines tidak menyediakan buku doa bagi penumpang.

Yang jadi bahan renungan saya adalah sudut pandang sang kawan terhadap doa.
Mungkin dia berpikir bahwa doa hanya dipanjatkan saat manusia kepepet, alias dalam kondisi terjepit. Dalam kasus pesawat di atas, mungkin dia berpikir bahwa maskapai menyerahkan urusan keselamatan pada doa penumpang, sedangkan maskapai kurang care terhadap safety penumpang. Dengan cara pandang seperti itu masuk akal kalau dia malah takut dengan maskapai yang menyediakan buku doa bagi penumpangnya.

Sudut pandang seperti itu perlu diluruskan. Doa memang bisa kita panjatkan dalam kondisi tertentu dimana kita merasa benar-benar membutuhkan ”pertolongan” Ilahi. Tapi dalam situasi ”aman” pun selayaknya kita harus memanjatkan doa. Dalam kasus pesawat di atas, seharusnya seluruh maskapai penerbangan, bahkan semua sarana transportasi selayaknya menyediakan sarana berdoa bagi penumpangnya. Untuk maskapai dalam negeri saya memberi acungan jempol kepada Lion Air yang telah mempelopori hal ini. Dalam sebuah penerbangan menggunakan maskapai Royal Brunei (pesawat milik Brunei Darussalam) saya terkesan karena sebelum take off disiarkan doa-doa Islami melalui televisi pesawat agar selamat dalam perjalanan.

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM. ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR. SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN. WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAAHUMMA INNAA NAS ALUKA FIl SAFARINAA HAADZA, ALBIRRA WATTAQWAA, WAMINAL ‘AMALI MAA TARDHO. ALLAAHUMMA HAWWIN ‘ALAINAA SAFARANAA HAADZAA WATHWI ANNAA BU’DAH. ALLAAHUMMA ANTAS SHAAHIBU FISSAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI. ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN WATSAAIS SAFARI WAKA ‘AABATIL MANZHORI ‘WASUU ILMUNQALABI FIL MAALI WAL AHLI.
Artinya :
Dengan memohon pertolongan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang menganugerahi kami kemampuan memanfaatkan (kendaraan) ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolonganNya) tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita pasti akan kembali. Ya Allah, kami bermohon kepada-Mu, anugerahilah kami dalam perjalanan ini, kebajikan dan ketaqwaan, serta usaha yang Engkau ridhai Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan perpendeklah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan, dan Engkau pula Pelindung bagi keluarga. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga.

Rupanya bagi sebagian orang, doa-doa hanya menjadi pelajaran kita semasa taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Saya pribadi mengakui, masih banyak amal keseharian yang terlepas dari doa. Padahal, Islam mengajarkan kepada kita untuk ingat kepada Allah dalam situasi dan kondisi apapun. Mulai dari hal kecil, misal masuk kamar kecil, bepergian, sampai meminta rizki dan jodoh telah dituntun untuk senantiasa ingat dan memohon kepada Sang Penguasa Alam.

Wallahu A'lam Bishshowab

No comments: